Asal Usul Sang Kelembai
Dahulu dia bernama Lembai,
Anak dara di tanah permai,
Senyum manis, mata berseri,
Puteri rimba, dambaan hati.
Dia mencinta si pemuda hutan,
Pemburu sunyi berjiwa tenang,
Namun takdir menyulam harapan,
Dengan kejam menusuk pandang.
Raja dari negeri seberang,
Terdengar khabar si gadis terbilang,
Datang bertanya, datang meminang,
Dengan emas, pedang, dan panah terbang.
Lembai menolak, cinta milik satu,
Namun raja murka, hatinya batu,
Dibakar kampung, dibunuh yang tahu,
Dilarikan Lembai dalam waktu beku.
Di istana, dia dikurung,
Air mata jadi pelindung,
Setiap malam, dia merungut,
Hingga langit pun rasa takut.
Malam ke seribu, bulan hilang,
Ribut datang, petir berdentang,
Sebuah suara naik dari tanah,
Memanggil Lembai, berjanji marah.
“Kau akan bebas, namun jangan tersapa,
Satu salam akan bawa celaka.
Kau akan hidup, tapi tak bahagia,
Kerana sumpahan akan jadi nyawa.”
Dia disumpah menjadi bayang,
Wajah tua, jiwa tak tenang,
Lembai mati, Kelembai datang,
Sejak itu hutan jadi larang.
---
Jika kau mahu, Bab 3 akan kisahkan pertemuan seorang anak muda dari zaman kini yang tersesat ke hutan Ulu Damar, dan mendengar salam misteri...
Mahukah aku sambung ke bab itu?
No comments:
Post a Comment